Jakarta – Kelompok terorisme berangkat dari keyakinan bahwa tindakannya adalah yg paling benar dan tidak bisa diperdebatkan. Demikian seperti disampaikan oleh Yudi Dzulfahri sebagai penulis ‘bayang-bayang terorisme’ mengatakan dalam kajian mahasiswa, Minggu (06/12).
Menurutnya, teroris sangat berbahaya sebab segala tindakannya berdasarkan keyakinan yang dia anggap sebagai kebenaran yang mutlak. Selain itu, orang atau kelompok yang memiliki paham tersebut akan melakukan apapun sebagai bentuk perjuangan ideologinya.
“Terorisme adalah tindakan yang menurut pelaku benar dan berbasis ideologi. sehingga bahayanya, ketika melakukan tindakan sekejam apapun maka akan dianggap benar. Tidak peduli dengan apapun, ketika sebuah tempat atau kelompok sudah dianggap sebagai simbol permusuhan, maka kelompok teroris akan melakukan apapun.” ujar Yudi Zulfahri.
Lebih lanjut, Fahri, biasa dirinya disapa dikalangan aktivis gerakan, cara penyebaran kelompok terorisme juga berangkat dari hal hal yang rasional. jadi sangat mudah masuk, bahkan oleh kaum terdidik sekalipun.
“pelaku terorisme adalah oknum dengan menyerang rasionalitas. Jadi orang orang yg berpendidikan sangat berpotensi untuk terkena paham terorisme. tetapi meskipun rasional, agenda nya disembunyikan pada paham paham dengan pandangan yg sempit dan tertutup, serta anti perbedaan.” lanjutnya.
Pihaknya juga menyebut kaum terdidik seperti pelajar, mahasiswa hingga akademisi memiliki kewajiban untuk merangkul mereka dengan cara dialog.
“jadi cara kita sebagai kaum terdidik adalah merangkul mereka yang terpapar paham tertutup, agar dibuka dengan sikap toleransi, mau berdiskusi, dan tidak anti perbedaan.” ujar Fahri.
“Melawan extremisme dengan berdialog dan membuka ruang percakapan” pungkasnya.